ISTILAH DALAM PENULISAN SKENARIO
1.
BIG CLOSE UP (BCU) : Pengambilan dalam jarak dekat. Misalnya dalam
gambar orang yang terlihat bibirnya saja, matanya saja, atau bagian detil
lainnya. Contoh pemakaian dalam skenario, untuk menunjukan cincin di jari manis
tokoh, dalam hal ini bisa memakai BCU untuk cincin, atau ekspresi sedih
seseorang yang ditunjukkan dengan mentesnya air mata.
2.
CLOSE UP (CU) :
Pengambilan gambar pada jarak dekat. Dalam gambar orang terlihat wajahnya saja.
Untuk pemakaian dalam skenario, CU bisa untuk menegaskan sebuah lirikan mata
dan senyum sinis A pada B.
3.
COMMERCIAL BREAK :
Jeda dalam tayangan film/sinetron yang diisi iklan. Biasanya penulis skenario
juga harus memperhitungkan hal ini, dengan memberikan suspense pada
cerita─sebelum commercial break─ agar penonton tetap menunggu kelanjutan
cerita, tanpa berpindah ke channel lain.
4.
CREDIT TITLE :
Penayangan nama tim kreatif dan para ahli, serta orang yang terlibat dalam
pembuatan sinetron/film tersebut.
5.
CUT BACK TO :
Transisi/peralihan dengan tempo cepat, tapi kembali ke adegan/lokasi yang telah
dilihat sebelumnya. Contoh penggunaan dalam skenario, misalnya seorang anak
mengis karena terpisah dari ibunya di Mall, CUT TO: Ibu sedang mencari anaknya
dengan gelisah disudut yang lain, maka ketika akan kembali ke gambar anak yang
menangis tadi, yang saat ini sudah dibantu satpam, transisi yang dipakai adalah
CUT BACK TO.
6.
CUT TO :
Transisi/peralihan dengan tempo yang cepat, misalnya menggambarkan kejadian
yang terjadi bersamaan tapi pada tempat yang berbeda. Atau, bisa juga
kelanjutan adegan, tetapi masih di hari yang sama.
7.
DISSOLVE TO :
Transisi yang menunjukkan gambar menjadi kabur, kemudian masuk ke gambar adegan
berikutnya. Dalam skenario, ini biasanya dipakai untuk menggambarkan sebuah mimpi,
mengenang masa lalu, atau flash back, membayangkan sesuatu yang akan
terjadi.
8.
DIALOG :
Kalimat yang diciptakan oleh script writer, yang nantinya diucapkan oleh
pemain.
9.
DURASI
: Waktu tayang di TV sudah termasuk commercial break. Rata-rata durasi FTV 90,
sinetron 60 menit termasuk iklan. Untuk film layar lebar rata-rata berdurasi
90-120 menit.
10. ESTABLISHING
SHOT : Biasa disingkat
ESTABLISH saja, artinya pengambilan gambar secara penuh, terlihat secara
keseluruhan. Contoh jika kita ingin menunjukkan seting kota Jakarta, kita bisa
menampilkan estblish Tugu Monas atau budaran HI yang terlihat padat, kemudian
baru masuk ke detil-detilnya.
11. EXT. : Singkatan dari EXTERIOR, biasanya dalam skenario
ditulis pada deretan judul scene, untuk menunjukan keterangan tempat luar
ruangan. Tulisan EXT. dan
12. INT. bisa digabung menjadi misalnya: EXT./INT. yang
menunjukan adegan di jalanan/dalam mobil. Bisa juga di gabungan itu dipakai
jika menunjukan adegan pada teras sebuah rumah.
13. FADE OUT : Transisi gambar dari terang ke gelap dengan cara
lambat.
14. FADE IN : Transisi gelap ke terang dengan cara lambat. Dalam
skenario, penulisan
FADE OUT dan FADE IN biasanya bersamaan untuk
transisi yang menunjukan perubahan waktu, bisa juga menggambarkan perubahan
keadaan dan perubahan lokasi.
15. FLASH BACK : Bisa diartikan sebagai kilas balik. Cerita yang
kembali pada waktu sebelum kejadian berlangsung. FLASH BACK bisa menunjukan
waktu lampau/masa lalu dalam sebuah adegan, bisa saja hanya dalam waktu
beberapa saat sebelumnya.
16. FREEZE : Menghentikan aksi atau bertahan pada posisi akhir
adegan. Dalam penulisan skenario biasanya digunakan untuk akhir sebuah episode,
dimana gambar berhenti mengakhiri sebuah cerita.
17. INSERT : Sisipan adegan pendek dan singkat tapi penting, di
dalam sebuah scene. Misalnya, pada adegan beberapa orang ngobrol di dalam ruang
tamu, tiba-tiba di luar ada orang yang mengintip dan menguping pembicaraan
mereka. Meskipun setting berubah, kita tak perlu membuat scene baru untuk
adegan mengintip itu, cukup dengan INSERT saja.
18. INT : Singkatan dari INTERIOR, penulisannya dalam
skenario sama dengan EXT., tetapi untuk menunjukan tempat di dalam
ruangan.
19. LONG SHOT (LS) : Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasannya
untuk gambar yang terlihat secara keseluruhan. Misalnya, gambar orang yang
terlihat seluruh badan berikut latar belakangnya.
20. MAIN TITLE : Judul dalam sebuah tayangan sinetron/film. Dalam
penulisannya biasanya ditampilkan atau ditulis setelah adegan teaser. Kemudian
dilanjutkan dengan penayangan credit title.
21. SCENE : Kata lain dari adegan, yaitu bagian terkecil
dalam sebuah cerita.
22. MONTAGE : Beberapa gambar yang menunjukan adegan
berkesinambungan dan mengalir, bisa beberapa lokasi yang berbeda, tapi menyatu
dalam rangkaian. Dalam penulisan skenario, misalnya seorang yang putus cinta,
maka mulai mengenang masa indahnya dulu bersama mantan kekasihnya. Dalam hal
ini kita menggunakan MONTAGE dengan menampilkan beberapa adegan indah antara si
tokoh dan mantan kekasihnya ketika masih bersama, kita tampilkan mereka sedang berkejaran
di pantai, lalu tampilkan juga saat mereka berduaan di taman bunga, lalu saat
mereka saling menukar barang kenangan, dan sebagainya.
23. SCENARIO : Artinya sama dengan skenario, hanya masalahnya
perbedaan bahasa saja, penulisan menggunakan ‘k’ karena sudah di Indonesiakan.
Istilah ini digunakan dinegara Belanda dan Indonesia.
24. SCREENPLAY :Artinya sama dengan Scenario/Skenario.
Di Hollywod menggunakan istilah ini untuk menyebut naskah film.
25. SCRIPT WRITER : Orang yang kerjanya membuat/menulis
skenario atau disebut juga Penulis Skenario.
26. SEQUENCE : Kata lain dari babak, yaitu kumpulan dari
beberapa adegan.
27. SOUND EFFECT : Bisanya dalam penulisan digunakan
istilah FX, maksudnya suara yang dihasilkan di luar suara manusia dan ilustrasi
musik. Misalnya, suara telepon berdering, bel tanda masuk sekolah, suara alat
dapur berjatuhan, dan sebagainya.
28. TEASER : Adegan gebrakan, ditampilkan pada
pembukaan/awal cerita, yang tujuannya memancing penonton untuk menyaksikan
kelanjutan cerita di belakangnya. Teaser bisa berupa sebuah scene adegan baru
yang diciptakan penulis skenario, bisa juga dicuplikan adegan paling
menarik/konflik utama yang sudah ada di dalam skenario.
29. VOICE OVER (VO) : Dialog yang terdengar tapi tidak
tampak di gambar, misalnya terdengar orang berbicara di ruang sebelah. Atau,
bisa juga orangnya tampak, suaranya terdengar, tapi bibirnya tidak bergerak,
jadi dia terlihat berbicara dalam hati.
30. CALL : Waktu yang diharapkan dari seorang individu
anggota staf perusahaan, pemain, atau kru untuk berada di set. Jadwal biasanya
didaftarkan pada call sheet yang menjadi tanggung jawab asisten sutradara dan
manajer produksi.
31. Camera : Sistem perangkat mekanik atau elektronik yang
mengontrol pergerakan dari film yang belum diekspos di belakang lensa dan
shutter dan yang menentukan gambar serta tingkatan cahaya yang masuk kedalam
film. Mekanisme ini mungkin memiliki kontrol kecepatan.
32. Camera Boom : Tempat kamera yang dapat berpindah, biasanya
berukuran besar, tempat kamera dapat diproyeksikan keluar set dan atau dinaikan
di atasnya.
33. Camera
Departement : Bertanggung jawab
untuk memperoleh dan merawat semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk
memfilmkan sebuah motion picture. Juga bertanggung jawab untuk penanganan film,
pengisian film, dan berhubungan dengan laboratorium pemrosesan.
34. Cameraman :
– First
Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi (Director of Photography)
atau kepala kameramen, bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan
kamera dan juga pencahayaan dalam suatu adegan. Kecuali dalam unit produksi
yang kecil, Penata Fotografi tidak melakukan pengoperasian kamera selama
syuting yang sesungguhnya.
– Second
Cameraman sering disebut sebagai asisten kameramen atau operator kamera,
bertindak sesuai instruksi dari kameramen utama dan melakukan penyesuaian pada
kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting.
– First
Assistant Cameramen sering disebut Kepala Asisten untuk pada operator
kamera. Seringkali bertanggung jawab untuk mengatur fokus kamera (untuk kamera
film)
– Second
Assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera.
35. Camera Noise : Bunyi Kamera. panggilan dari bagian tata suara
(Sound Departement) di set untuk mereangkan bahwa ia menerima bunyi dari kamera
sehingga harus digunakan kamera lain, melakukan perbaikan kamera atau
diperlukan penghalusan tambahan terhadap kamera dengan menggunakan barney atau
selimut.
36. Camera Report : Salinan yang disimpan dalam tiap magazine film
tempat asisten kameramen mencatat panjang pengambilan tiap adegan, nomer
adegan, dan perintah untuk mencetak atau tidak. Laporan kamera diberikan ke
laboratorium proses, bagian kamera, dan bagian produksi. “Camera Right”,
“Camera Left” : Petunjuk bagi seorang aktor/aktris untuk berputar atau
bergerak. Petunjuk ini berdasarkan sudut pandang sutradara atau kamera dan
dibalik sesuai dengan keadaan aktor. Ketika menghadap lensa maka bagian kanan
aktor adalah bagian kiri kamera dan juga sebaliknya.
37. Camera Tracks : Lintasan Kamera yang terbuat dari metal atau
lembaran kayu lapis ukuran 4 x 8 yang diletakkan dilantai untuk membawa dolly
atau camera boom. Lintasan digunakan untuk menjamin kehalusan gerakan kamera.
38. Can : Tempat/wadah untuk film. Canned Music : Musik
yang belum ditulis untuk film tertentu namun telah direkam dan dikatalogkan
menurut gayanya dalam perpustakaan sehingga dapat dibeli dan dipergunakan.
39. Casting Director : Orang yang memimpin pemilihan dan pengontrakan
aktor/aktris untuk memenuhi bagian yang dibutuhkan dalam sebuah naskah.
40. Century Stand : Digunakan untuk menahan berbagai jenis bendera yang
diperlukan untuk mengurangi intensitas cahaya atau untuk menghalangi sejumlah
cahaya tertentu. Juga digunakan untuk menahan atau mendukung ranting daun atau
efek lain yang berhubungan dengan pencahayaan.
41. Changing Bag : Tas kedap cahaya dengan ritsleting ganda tempat
magazines film dapat diletakkan untuk memindahkan film yang telah diekspose dan
mengisi ulang magazine. Juga dibuat sehingga memungkinkan asisten kamera
memasukkan tangan dan lengannya tanpa membiarkan film terkena cahaya. Biasanya
digunakan jauh dari studio kaerna di studio, magazine diisi ulang diruang gelap
di bagian kamera.
42. Character Man or
Woman : Pada saat-saat
tertentu seorang aktor/aktris bermain karakter, biasanya istilah ini merujuk
pada aktor/aktris yang paling sesuai secara fisik untuk peran-peran selain
pemain utama romantis, peran remaja atau peran sederhana.
43. Cinema : Merujuk pada Motion Picture. Berasal dari kata
Yunani Kinema yang berarti gambar.
44. Cinema Scope : Nama dagang untuk tujuan pemrosesan fotografi dan
proyeksi yang mengikutsertakan kamera dengan lensa anamorfik atau proyektor dan
ayar berlekuk ekstra panjang. Memungkinkan proyeksi dari gambar yang jauh lebih
besar dari ukuran biasanya. Banyak film epic dibuat dalam Cinema Scope karena pengaruh
dari ukuran terhadap penonton.
45. Cinematographer
(Sinematografer) : Penata
Fotografi. Orang yang melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi
adegan. Sinematografer yang kreatif juga akan membantu sutradara dalam memilih
sudut, penyusunan, dan rasa dari pencahayaan dan kamera.
46. Cinemobile : Nama dagang untuk unit lokasi pembuatan film yang
lengkap dan dapt berpindah-pindah, membawa peralatan dan petugasnya dan
memiliki banyak ukuran mulai dari van peralatan kecil sampai dengan bus besar.
47. Clapper Boards : Sepasang papan berengsel yang diketukkan saat
syuting dialog ketika kamera gambar dan alat rekam suara berputar dalam
kecepatan yang sinkron. frame pertama ketika papan bersentuhan kemudian
disinkronkan dalam ruang pemotongan dengan bunyi “bang”, memantapkan sync
antara alur suara dan alur gambar. Pada banyak tipe sistem penanda elektronik
dipasangkan sisi kamera.
48. Commercial : Iklan. Film pendek yang umumnya berdurasi 60, 30,
atau 15 detik yang dibuat khusus untuk menjual suatu produk. Composite Print :
Film yang telah diedit termasuk semua gambar, suara, dan musik yang telah
dicetak ke dalam sebuah film.
49. Contact Glass : Alat bantu penglihatan terbuat dari kaca berwarna
gelap berbentuk seperti monacle yang dipakaikan ke salah satu mata Penata
Fotografi selama pencahayaan set untuk memeriksa tingkatan kontras dari
pencahayaan tersebut.
50. Cook, Cookie : Dapat berupa kain dengan
bingkai kawat atau lembaran kayu lapis atau plastik yang diberi pola daun
ranting atau bunga untukmemunculkan bayangan pada permukaan datar. kadang buram
atau tembus cahaya seperi sebuah scrim. berasal dari bahasa Yunani kukaloris
yang berarti memecah cahaya.
51. Copter Mount : Copter kamera untuk penggunaan dalam pengambilan
gambar aerial helikopter yang berfungsi menjaga kamera dari vibrasi helikopter.
Nama dagangnya adalah Tyler Mount.
52. Costume Designer : Orang yang merancang dan memastikan produksi
kostum secara sementara maupun permanen untuk sebuah film.
53. Coverage : Keseluruhan koleksi hasil pengambilan gambar
individual, sudut, dan set yang terdiri dari segala kebutuhan film untuk
membuat sebuah cerita lengkap.
54. Cover Set : Set yang digunakan untuk syuting bila adegan
eksterior yang diusahakan ternyata terganggu oleh kondisi cuaca yang tidak
mendukung.
55. Cover Shot : Bagian dari pengambilan film untuk menyediakan
materi transisi dari satu bagian adegan ke bagian adegan lain dalam sebuah
adegan yang sama. Bisa juga digunakan sebagai gambar tambahan atau cadangan
kalau perekaman pertama tidak berhasil. Juga disebut sebagai “insurance”.
56. Cue : Tanda bagi aktor/aktris dalam film untuk
memunculkan bagiannya dalam dialog atau tindakan. Isyarat ini dapat berupa
tindakan aktor/aktris lainnya, bagian akhir dari sebuah dialog, tanda dari
sutradara atau isyarat cahaya.
57. Cue Light : Bola lampu kecil yang dapat dinyalakan atau
dimatikan oleh sutradara atau asisten sutradara dan diletakkan diluar jangkauan
pandang kamera tetapi dalam jangkauan pandang aktor untuk memberi isyarat.
Isyarat cahaya ini menghindari isyarat secara verbal yang dimunculkan oleh
aktor.
58. Cut and Hold : Perintah dari sutadara agar adegan diberhentikan
namun aktor/aktris tetap berada dalam posisinya. Sutradara mungkin ingin
memeriksa pencahayaan, posisi, atau mengatur adegan lain yang saling
bersinggungan.
59. Cut Back : Mengubah gambar dalam film secara cepat dari
adegan saat ini ke adegan lain yang telah dilihat sebelumnya. Pemotongan ini
Dilakukan tanpa ada transisi.
60. Cutting on The
Action : Menggunakan sebuah
tindakan besar dari seorang aktor/aktris sebagai titik untuk masuk lebih dekat
atau lebih jauh dari orang tersebut. Cutting
61. Room : Tempat peralatan seorang editor film berada,
misalnya moviola dan lain sebagainya dan tempat film akan digabungkan sesuai
cerita yang berkesinambungan. Ruang ini biasanya ada dalam sebuah studio namun
dapat saja berada pada lokasi tersendiri dan terpisah dari daerah studio.
62.
Cut to
: Secara cepat mengubah gambar dalam film dari adegan masa kini ke adegan
lainnya tanpa adanya transisi.
63. Credit Title : Urutan nama-nama tim produksi dan pendukung acara
64. Chroma Key : Sebuah metode elektronis yang melakukan
penggabungan antara gambar video yang satu dengan gambar video lainnya
dimana dalam prosesnya digunakan teknik Key Colour yang dapat diubah
sesuai kebutuhan foreground dan background.
1. Sebutkan jenis dan karakteristik
format video minimal 8 !
-
AVI
(Audio Video Interleaved)
AVI merupakan format file video buatan Microsoft. Format ini
merupakan salah satu format video tertua yang diperkenalkan Microsoft sejak
dirilisnya Windows 3.1” (Yulwardian, 2004 : 6). Kelebihan format fileAVI adalah
gambarnya lebih tajam dibandingkan ASF dan format file AVI berlaku untuk
standar windows.
-
MPEG
(Moving Picture Experts Group)
“MPEG (sering disebut sebagai MPG) saat ini menjadi standar
kompresi file digital video-audio. Format ini memiliki beberapa jenis,
berdasarkan pada kualitas gambar dan “lapisan” yang digunakanya yaitu MPEG-1,
MPEG-2, atau MPEG layer 2, dan MPEG-4, ATAU MPEG layer 4”
-
WMV
(Windows Media Video)
“WMV adalah format standar Windows. Meskipun WMV merupakan
standar windows yang mendominasi operasi sistem pasar saat ini, format ini
tidak banyak digunakan sebagai standar video editing”
-
Video
Stream
sering dikombinasikan denganAudio Stream dalam format WMA,
dengan video WMV yang dikemas kedalam kontainer AVI.
-
DiVX
Dikembangkan oleh DiVXNetworks, format video kompresi
berbasis MPEG-4 ini memiliki ukuran yang sangat kecil, bahkan dapat mencapai
kurang dari seperdelapan ukuran MPEG-2 dengan kualitas yang tetap terjaga.
-
MP4
“File video MP4 bukan merupakan format file baru. Meskipun
demikian, format file ini belom banyak didukung oleh kebanyakan software video
player.
-
Quicktime
Format video multimedia keluaran Apple Computer untuk sistem
operasi MacOS. Format video ini dapat berisi video, audio, animasi, dan virtual
reality.
-
RealMedia
Seperti WMV, format video ini dirancang untuk keperluan
streaming dan dapat menampung file berupavideo, audio, animasi, MIDI, serta
presentasi. Transmisinya menggunakan protocol (RTSP). Dirilis oleh
RealNetworks.
2. Pengolahan Berbagai
format video dengan bantuan perangkat lunak diantaranya adobe premier
pro 6. Jelaskan tentang edit sederhana software tersebut!
1. Pastikan software Adobe Premiere Pro
sudah terinstall dikomputer atau laptop anda.
2. Buka Adobe Premiere Pro CS6 (Klik 2x
pada icon atau klik kanan - OPEN)Setelah software terbuka, akan muncul seperti
gambar dibawah ini dan pilihlah NEW
PROJECT.
3. Setelah itu tentukan LOKASI penyimpanan file
project anda dan beri JUDUL project anda kemudian klik OK.
4. Nah nanti akan muncul pilihan
seperti contoh gambar dibawah ini, pilihlah sesuai dengan kebutuhan anda dan
sesuaikan dengan format video yang akan anda edit, beri nama pada SEQUENCE dan
klik OK.
Jika ingin memasukkan file video
anda klik menu FILE dipojok KIRI ATAS
dan pilih IMPORT (CTRL + I).
atau bisa juga langsung DRAG file video anda ke area
TIMELINE PROJECT :
Jika anda ingin melakukan sedikit
pemotongan atau TRIMMING pilihahlah RAZOR TOOL (C) yang berada dibawah tab menu
tepatnya dibagian kiri atas. Kemudian geser GARIS MERAH yang ada di TIMELINE
PROJECT, garis merah ini berfungsi untuk menandai video yang akan anda edit.
Lakukan TRIMMING tepat pada garis merah tersebut (sebelumnya tentukan dulu
posisi garis merah dibagian video yang ingin anda potong).
Untuk memisahkan gambar video, anda
tinggal menggesernya saja kekanan. Tetapi jangan lupa untuk memlih mouse dalam
posisi panah. (cara tercepat dengan mengetik huruf V dikeyboard)
3. Jelaskan manipulasi video dengan menggunakan fitur perangkat lunak pengolah video yaitu
efek transisi!
Video Transisi adalah efek yang terdapat diantara dua video
atau lebih yang telah diberikan sebuah efek.
Untuk menambahkan transisi (efek
untuk pergantian gambar) pilih VIDEO TRANSITION (disisi kiri timeline project)
lalu pilihlah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anda. Sebagai contoh akan
memilih transisi CROSS DISSOLVE - kemudian DRAG ke posisi gambar yang ingin
anda berikan transisi.
4.
Bagaimana
cara pengolahan audio dengan audio mixer di adobe premier?
Orang yang
bertanggung jawab terhadap seluruh aspek perekaman suara. Pada produksi program
di studio TV, teknisi audio duduk di belakang konsol audio mixer yang menjadi
bagian dari ruang master control di mana dia mengontrol suara yang berasal dari
berbagai sumber suara (misalnya mikrofon dan unit playback). Teknisi audio juga
bertanggung jawab atas penempatan mikrofon di studio. Pada produksi program di
luar studio, teknisi audio mixer bertugas mengatur dan mengawasi berbagai peralatan
rekaman yang berada di lokasi. Dia biasanya bertugas mengoperasikan alat
perekam audio yang harus berjalan secara sinkron dengan kamera film. Dalam
melakukan pekerjaannya, teknisi audio mixer harus merekam sinyal audio secara
konsisten dan seimbang agar menghasilkan rekaman yang mulus.
5. Berikut adalah istilah penting dalam pembuatan
skenario, jelaskan yang dimaksud Century stand!
Digunakan untuk menahan berbagai jenis bendera yang
diperlukan untuk mengurangi intensitas cahaya atau untuk menghalangi sejumlah
cahaya tertentu. Juga digunakan untuk menahan atau mendukung ranting daun atau
efek lain yang berhubungan dengan pencahayaan.
6. Berikut adalah istilah penting
dalam pembuatan skenario, jelaskan yang dimaksud CINEMA SCOPE!
Nama dagang untuk tujuan pemrosesan fotografi dan proyeksi
yang mengikutsertakan kamera dengan lensa anamorfik atau proyektor dan ayar
berlekuk ekstra panjang. Memungkinkan proyeksi dari gambar yang jauh lebih
besar dari ukuran biasanya. Banyak film epic dibuat dalam Cinema Scope karena
pengaruh dari ukuran terhadap penonton.
7. Berikut adalah istilah penting
dalam pembuatan skenario, jelaskan yang dimaksud CLAPERBOARD!
Sepasang papan berengsel yang diketukkan saat syuting dialog
ketika kamera gambar dan alat rekam suara berputar dalam kecepatan yang
sinkron. frame pertama ketika papan bersentuhan kemudian disinkronkan dalam
ruang pemotongan dengan bunyi “bang”, memantapkan sync antara alur suara dan
alur gambar. Pada banyak tipe sistem penanda elektronik dipasangkan sisi
kamera.
8. Berikut adalah istilah penting
dalam pembuatan skenario, jelaskan yang dimaksud CHROMA KEY !
Sebuah metode elektronis yang melakukan penggabungan antara
gambar video yang satu dengan gambar video lainnya dimana dalam prosesnya
digunakan teknik Key Colour yang dapat diubah sesuai kebutuhan foreground dan
background.
9. Berikut adalah istilah penting
dalam pembuatan skenario, jelaskan yang dimaksud CUTTING ON THE ACTION !
Menggunakan sebuah tindakan besar dari seorang aktor/aktris
sebagai titik untuk masuk lebih dekat atau lebih jauh dari orang tersebut.
10. Sebutkian software pengolah video,
minimal 7!
-
Movie maker
-
Avidemux
-
Movie Plus X6
-
AVS Video Editor
-
Nero Video 11
-
Video spin
-
Adobe premiere
Komentar
Posting Komentar